Sunday, January 25, 2009

TUHAN tidak adil?? Yang benar saja

Bagaimana bisa kita mengatakan bahwa Pencipta kita itu tidak adil? Apa karena kesusahan kita yang luar biasa, kita mengatakan demikian? Atau karena masalah dengan pasangan hidup yang terlalu berat untuk dipikul, sehingga kita mengatakan demikian? Atau mungkin hal terkecil, saat orang yang tidak belajar justru mendapat nilai bagus sedangkan kita belajar mati-matian justru mendapat nilai buruk?

Ada juga yang bilang, yang sabar ya dalam menghadapi ini semua, ini adalah cobaan dari TUHAN supaya kita menjadi lebih baik.

Inilah persepsi paling mendasar dalam setiap pikiran manusia yang mendasari mereka mengatakan TUHAN tidak adil. Bagaimana tidak? Orang yang berpikir seperti ini pastilah menganggap TUHAN pilih-pilih dengan umat-Nya.

Satu hal yang harus kita ketahui mengenai TUHAN dan yang menurut saya, persepsi kita salah adalah, TUHAN TIDAK BISA DICOBAI OLEH SIAPAPUN DAN DIA JUGA TIDAK AKAN MENCOBAI SIAPAPUN. Setiap keburukan yang terjadi dalam hidup kita bukanlah cobaan dari-Nya melainkan dari Iblis. Ironisnya, tidak sedikit orang yang menyadari hal ini masih sulit untuk mengakui bahwa pencobaan itu datangnya dari Iblis bukan dari TUHAN sehingga kita dengan mudahnya menyalahkan TUHAN.

Jadi, mengapa kita masih menyebut TUHAN tidak adil? Apa karena TUHAN membiarkan orang berbuat jahat lebih lama dan tampak bahagia hidupnya sedangkan orang yang berbuat kebenaran justru semakin ditindas?

Sekali lagi, TUHAN tidak pernah tidak adil pada umat-Nya dan hanya umat-Nya yang selalu melihat sisi positif dari segala sesuatu yang terjadi pada dirinya yang akan melihat bahwa TUHAN sungguh adil dalam hidup kita. Seolah-olah, penjahat mendapat kebahagiaan oleh karena perbuatannya yang berkenan di hati TUHAN sedangkan orang benar sebaliknya.

Jadi mengapa Dia membiarkan hal itu terjadi? Jawabnya, saya tidak tahu sebab saya bukanlah orang yang dapat membaca pikiran Dia. Tetapi satu hal yang saya yakini mengapa Dia berbuat demikian adalah karena Dia ingin melihat kita tetap setia dalam apa pun kondisinya. Jangan karena bahagia saja kita bersyukur kemudian begitu tertimpa musibah, kita mengeluh dan mencari alternatif lain. Atau sebaliknya, ketika kita tertimpa musibah, kita meminta kepada-Nya, tetapi ketika bahagia, kita lupa bersyukur kepada-Nya. Jadi Dia menginginkan supaya kita tetap setia dalam apa pun kondisinya.

Lalu bagaimana kita dapat membedakan mana yang berkenan di hati TUHAN dan mana yang tidak? Mudah saja, jangan pernah berpikir bahwa solusi mudah dan cepat datangnya dari TUHAN. Cara TUHAN bekerja tidak semudah dan sesederhana itu. Tapi cara Iblislah yang demikian. Dari dulu sampai sekarang, cara Iblis tidaklah berubah. Hati-hati cara Iblis sangat halus ketika menggoda manusia bahkan sedemikian halusnya kita tidak menyadarinya. Tawaran kemudahan pun juga melimpah ruah diberikannya. Ingat! Iblis tidaklah pintar justru dia adalah makhluk paling bodoh yang pernah diciptakan Yang Kuasa, hanya saja dia licik, itu bedanya.

TUHAN mengizinkan Iblis menggodai kita supaya kita dapat bertahan melawan dia dan menjadi pemenang sehingga kita tidak menjadi umat-Nya yang 'gampangan'. TUHAN menciptakan manusia tidak seperti manusia menciptakan robot. TUHAN memberikan kebebasan bagi kita untuk memilih dengan kesadaran penuh. Memilih mencintai-Nya atau membenci-Nya. Itulah lebihnya kita karena kita memiliki akal budi dan hati. Tetapi robot tidak, sejak awal dia memang diprogram untuk memudahkan hidup manusia sehingga manusia tidak heran ataupun bahagia ketika robot selalu mentaati perintah kita.

Dan satu lagi supaya kita sadar bahwa TUHAN selalu adil, yakni perhatikan bagaimana TUHAN menjawab doa kita.
Ketika kita meminta kepada-Nya, TUHAN berikanlah aku kesabaran yang lebih, TUHAN berikanlah aku iman yang kuat akan Engkau, TUHAN berikanlah aku kehangatan kasih terhadap Engkau dan sesama,

Apakah TUHAN langsung memberikan kita kesabaran, iman yang kuat, dan kasih begitu saja? Dengan penuh keyakinan dan berdasarkan pengalaman rohani saya, saya berani katakan TIDAK! TUHAN tidak memberi itu begitu saja, tetapi TUHAN memberikan kita kesempatan untuk menjadi demikian sehingga TUHAN juga melihat seberapa besarkah keinginan kita untuk menjadi demikian. TUHAN memberikan kita kesempatan untuk lebih sabar, untuk lebih beriman, dan lebih bisa mengasihi dan tentunya hal itu tidak lepas dari kasih karunia-Nya kepada kita dan tuntunan-Nya sehingga jangan pernah sombong ketika nantinya kita bisa lebih sabar atau beriman atau lebih bisa mengasihi. Ingat! Kita mencapai itu semua bukan karena usaha kita tetapi karena kasih karunia Dia!

Perumpamaan:
Ketika seseorang membuat tanah liat untuk menjadi kendi, gelas, dan teko, apakah setiap ciptaannya itu berhak bertanya, "Wahai engkau yang menciptakan kami, mengapa kau menciptakan kami demikian? Mengapa engkau menjadikan aku sebagai teko, mengapa tidak menjadi gelas sebab ia selalu bersentuhan dengan manusia dan lebih dibutuhkan manusia?"

Bukankah itu adalah hal yang konyol ketika sebuah ciptaan komplain dengan apa yang diberikan dan dijadikan penciptanya kepada dia? Adalah kehendak si pencipta untuk membuat dan mengolah tanah liat itu untuk menjadi apa pun yang ia inginkan. Alangkah besarnya Dia yang Maha Pencipta! Sebab Dia menciptakan kita sesuai dengan kehendak-Nya yang kita tahu selalu yang terbaik buat kita, entah hal baik apa itu tetapi cepat atau lambat kita akan menyadarinya dan bersyukur karenanya dan akan menyesal jika pernah mengeluh karenanya.

Jadi saya harap, mulai detik ini, Anda mau mengubah persepsi Anda dan kebiasaan Anda yang begitu mudahnya menyalahkan Dia Yang Tidak Pernah Bersalah.

God Bless You All. Amen

No comments:

Search box