Sunday, December 28, 2008

Cinta dan Pernikahan

Satu hari Plato bertanya pada gurunya,
"Apa itu cinta? Bagaimana saya bisa menemukannya?"

Gurunya menjawab,
"Ada ladang gandum yang luas di depan sana. Berjalanlah kamu tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kau telah menemukan cinta."
Plato pun berjalan dan tidak lama kemudian, dia kembali dengan tangan kosong tanpa membawa apapun.

Gurunya bertanya,
"Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"

Plato menjawab,
"Aku hanya boleh membawa satu saja dan saat berjalan, tidak boleh mundur kembali (berbalik). Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tidak tahu apa ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat kulanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting-ranting yang kutemukan kemudian tidak sebagus ranting yang kutemukan tadi. Jadi tak kuambil satu batangpun pada akhirnya."

Gurunya menjawab,
" Jadi ya itulah cinta."

Di hari yang lain, Plato kembali bertanya pada gurunya,
"Apa itu pernikahan? Bagaimana saya bisa menemukannya?"

Gurunya pun menjawab,
"Ada hutan yang subur di depan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi karena artinya kamu telah menemukan pernikahan."

Maka pergilah Plato dan saat kembali, ia berkata,
"Sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah aku menjelajahi seluruh ladang dan kembali dengan tangan kosong maka di kesempatan kali ini, aku melihat pohon ini dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat. Jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya ke sini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya."

Dan gurunya menjawab,
"Dan ya itulah pernikahan."

"Cinta itu semakin dicari maka semakin tidak ditemukan. Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih. Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta maka kehampaanlah yang akan didapatkan. Tidak ada satupun yang didapatkan sebab waktu dan masa tidak dapat diputar kembali. Terimalah cinta apa adanya."

"Pernikahan adalah kelanjutan dari cinta. Adalah proses mendapatkan kesempatan, ketika kamu mencari yang terbaik di antara pilihan yang ada maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya. Ketika kesempurnaan yang ingin kau dapatkan maka sia-sialah waktumu untuk mendapatkan pernikahan itu karena sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya."

Semoga dapat memberi pelajaran bagi kita semua yang sedang dalam masa pencarian

2 comments:

Anonymous said...

rajin a

Anonymous said...

KAWIN AHHHHHHHHHHHHH

Search box