Friday, December 26, 2008

Onani, benarkah onani yang selama ini kita tahu = masturbasi sehingga berdosa?

Entah kenapa penulis mau mengangkat topik ini, ya mungkin karena penulis juga masih remaja sehingga juga ingin mempelajari sex dan akibatnya sehingga tidak tersesat di kemudian hari (tetap tidak akan melakukannya sampai menikah).

Pada kesempatan kali ini, penulis mengangkat topik mengenai onani, yang saat ini terkenal dengan penyebutan namanya sebagai masturbasi.

Mungkin pertanyaan pertama dan umum yang timbul dari remaja sekarang adalah, apakah onani itu dosa? Mengingat onani diambil dari kata seorang tokoh di Alkitab yang bernama Onan, anak kedua dari Yehuda dan Syuah, dan seperti yang diketahui orang selama ini, Onan berdosa kepada TUHAN karena menghampiri (maksudnya bersetubuh) dengan isteri saudara kandungnya bernama Tamar tetapi saat ejakulasi, ia membiarkan maninya terbuang ke tempat lain. Onan bersetubuh dengan isteri kakaknya karena Er, kakaknya, anak pertama Yehuda telah meninggal karena hidupnya jahat di mata TUHAN. Ini kutipan ayatnya:

Kejadian 38:1-10
Pada waktu itu Yehuda meninggalkan saudara-saudaranya dan menumpang pada seorang Adulam, yang namanya Hira. 2 Di situ Yehuda melihat anak perempuan seorang Kanaan; nama orang itu ialah Syua. Lalu Yehuda kawin dengan perempuan itu dan menghampirinya. 3 Perempuan itu mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki dan menamai anak itu Er. 4 Sesudah itu perempuan itu mengandung lagi, lalu melahirkan seorang anak laki-laki dan menamai anak itu Onan. 5 Kemudian perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki sekali lagi, dan menamai anak itu Syela. Yehuda sedang berada di Kezib, ketika anak itu dilahirkan. 6 Sesudah itu Yehuda mengambil bagi Er, anak sulungnya, seorang isteri, yang bernama Tamar. 7 Tetapi Er, anak sulung Yehuda itu, adalah jahat di mata TUHAN, maka TUHAN membunuh dia. 8 Lalu berkatalah Yehuda kepada Onan: "Hampirilah isteri kakakmu itu, kawinlah dengan dia sebagai ganti kakakmu dan bangkitkanlah keturunan bagi kakakmu." 9 Tetapi Onan tahu, bahwa bukan ia yang empunya keturunannya nanti, sebab itu setiap kali ia menghampiri isteri kakaknya itu, ia membiarkan maninya terbuang, supaya ia jangan memberi keturunan kepada kakaknya. 10 Tetapi yang dilakukannya itu adalah jahat di mata TUHAN, maka TUHAN membunuh dia juga.

Jadi kesimpulannya, apakah TUHAN membunuh (bahasa halusnya mengambil nyawa) Onan karena dia membuang maninya dengan sia-sia dalam pengertian seperti masturbasi?

Umat kristiani,khususnya, menjadikan ayat ini sebagai dasar bahwa masturbasi itu DOSA karena hukumannya sepadan dengan hukuman mati, tetapi apakah sungguh hal itu adalah dosa yang dilakukan Onan? Atau apakah Onan melakukan dosa yang lebih jahat lagi di mata TUHAN?

Jawabannya adalah dosa Onan bukanlah semata-mata hanya membuang maninya ke luar tubuh tetapi lebih dari itu! Dia melakukan dosa yang setara dengan pencurian dan ketamakan. Dia juga telah melanggar 4 hukum TUHAN sekaligus dalam 1 kegiatan ini. Namun yang dimaksud bukanlah kegiatan membuang mani tetapi kegiatan karena tidak mau memberikan anak kepada Tamar. Mengapa?

Terdapat hukum kuno yang berlaku bagi bangsa ini dan hukum ini kembali ditegaskan oleh Kitab Suci. Berikut kutipan hukumnya:

Ulangan 25:5-9
"Apabila orang-orang yang bersaudara tinggal bersama-sama dan seorang dari pada mereka mati dengan tidak meninggalkan anak laki-laki, maka janganlah isteri orang yang mati itu kawin dengan orang di luar lingkungan keluarganya; saudara suaminya haruslah menghampiri dia dan mengambil dia menjadi isterinya dan dengan demikian melakukan kewajiban perkawinan ipar. 6 Maka anak sulung yang nanti dilahirkan perempuan itu haruslah dianggap sebagai anak saudara yang sudah mati itu, supaya nama itu jangan terhapus dari antara orang Israel. 7 Tetapi jika orang itu tidak suka mengambil isteri saudaranya, maka haruslah isteri saudaranya itu pergi ke pintu gerbang menghadap para tua-tua serta berkata: Iparku menolak menegakkan nama saudaranya di antara orang Israel, ia tidak mau melakukan kewajiban perkawinan ipar dengan aku. 8 Kemudian para tua-tua kotanya haruslah memanggil orang itu dan berbicara dengan dia. Jika ia tetap berpendirian dengan mengatakan: Aku tidak suka mengambil dia sebagai isteri-- 9 maka haruslah isteri saudaranya itu datang kepadanya di hadapan para tua-tua, menanggalkan kasut orang itu dari kakinya, meludahi mukanya sambil menyatakan: Beginilah harus dilakukan kepada orang yang tidak mau membangun keturunan saudaranya.

Jadi, untuk yang pertama, inilah dosa Onan:
1. Ia tidak menuruti Hukum Kuno yang sebenarnya juga telah menjadi Hukum Taurat yang dituliskan Musa dalam kitab Taurat.
2. Ia tidak mematuhi ayahnya, Yehuda, untuk menghasilkan keturunan dari Tamar dan hal ini bertentangan dengan Hukum TUHAN yang ke lima, yakni Hormatilah Ibu Bapamu.

Lalu apa dosa Onan yang lainnya? Ketamakan adalah alasan utama mengapa ia tidak mau menghamili istri saudaranya sebab dengan kematian kakaknya, otomatis warisan ayahnya akan jatuh kepada Onan. Tetapi seandainya saja Er masih hidup dan menghasilkan anak dari Tamar, pastilah Yehuda akan mewariskan hartanya kepada anak sulungnya yang tidak lain adalah Er kemudian Er akan mewariskan hartanya kepada anak sulungnya dari Tamar. Dan jika Onan memberikan anak dari Tamar, Onan tahu bahwa menurut hukum, anak yang dihasilkan Tamar dari Onan ini tetaplah dianggap anak dari Er, keturunan Tamar dengan Er bukan keturunan Tamar dengan Onan. Hal ini menyebabkan, kemungkinan Yehuda akan mewariskan hartanya kepada anak dari Onan dan Tamar dan bagian Onan tetap akan menjadi sedikit sebab harta anak dari Tamar dan Onan (jika ada, walau sebenarnya Onan tidak menghasilkan keturunan dari Tamar)bukanlah harta Onan. (opini penulis berdasarkan kitab suci sehingga bisa dibatalkan penulisannya oleh siapa saja dan penulis akan siap menerima segala masukan)

Jadi menurut penulis, jika dasar dari masturbasi adalah dosa adalah ayat ini, maka bisa salah kaprah karena tidak satupun dari ayat di atas yang menjelaskan dosa karena membuang mani, baik secara tersurat maupun tersirat (lagi opini penulis)

tetapi ada dasar lain yang membuat masturbasi bisa menjadi dosa atau justru dapat memerdekakan dari dosa (lho kok bisa masturbasi justru memerdekakan dari dosa?)

Pertama, masturbasi apakah yang mendatangkan dosa?

Matius 5:27-28
"Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya."

Terlepas dari ayat di atas, saya yakin orang yang bukan Kristen sekalipun tahu mengenai zinah pikiran dan zinah hati jadi saya anggap ini adalah ajaran yang universal.

Masturbasi jenis ini (menurut penulis) biasanya dilakukan oleh kaum remaja khususnya kaum Adam. Dan setiap kali mereka melakukan masturbasi, pastilah mereka membayangkan perempuan yang menurut mereka dapat membangkitkan birahi mereka sehingga mereka dapat memperoleh kepuasan mereka sendiri. Hal ini (menurut penulis) jelas telah membuat si pelaku masturbasi berzinah dengan siapa saja yang ada di pikirannya dan penulis yakin, siapapun yang ada dalam pikirannya pastilah orang yang pernah ia lihat sebelumnya (kecuali jika pelaku masturbasi memiliki daya imajinasi yang sangat kuat sehingga ia menciptakan khayalan manusia mereka sendiri, walau hal ini penulis yakin jarang terjadi dan jikalau ada, penulis tidak berani memberi komentar walaupun penulis masih yakin kalau hal itu sama saja)

Tapi bagaimana jika kita sudah tidak tahan? Sesuai dengan hasil riset yang dilakukan para peneliti dari Cancer Council Victoria Melbourne Australia, katanya sering bermasturbasi dapat mengurangi kanker prostat? Berarti kalau kita menahan masturbasi bisa-bisa kita terkena kanker donk?

Hal itu memang banyak buktinya, dari sisi kedokteran manapun pasti berkata bahwa masturbasi dapat menyehatkan pelakunya. Tetapi satu hal yang harus kita tahu dan kita yakini adalah, TUHAN tidak diam dan selalu mengawasi umat-Nya yang bersandar kepada-Nya. Dia memberikan jalan yang alamiah yang tidak menghasilkan dosa tetapi justru mendatangkan kenikmatan, yakni mimpi basah. Satu hal yang juga kita harus tahu adalah, saat kita bermasturbasi, hal itu terjadi karena kita yang melakukannya, kitalah yang berbuat karena tidak bisa mengontrol hawa nafsu tetapi dalam mimpi basah, hal ini terjadi secara alamiah dan tidak satupun orang yang secara sadar sedang melakukannya hingga ia terbangun dari mimpinya sehingga penulis yakin hal ini tidak membuahkan dosa.

Lalu bagaimana dengan masturbasi yang memerdekakan dari dosa? Hal ini (menurut penulis) hanya bisa dilakukan oleh orang yang sudah menikah. Sebagai contoh, suami yang sedang pergi ke luar kota dan meninggalkan istrinya berhari-hari, kemudian suatu hari ia sangat ingin melakukan hubungan sex demi memperoleh kepuasan bagi dirinya sendiri. Hal ini bisa dicapai dengan masturbasi dengan syarat, orang yang harus ada dalam pikirannya adalah istrinya sendiri. Keuntungannya adalah, ia tidak berzinah dengan siapapun baik dalam pikiran ataupun dalam perbuatan dan kedua ia memperoleh kenikmatan yang diinginkannya. Masalahnya, mengapa sang suami bisa terbangkitkan birahinya? apakah ia melihat perempuan lain atau melihat foto atau semacamnya? Namun selama ia tidak menginginkan siapapun yang ia lihat selain daripada istrinya maka hal itu tidak membuahkan dosa.

Namun memang tidak bisa disangkal bahwa orang lebih memilih bermasturbasi daripada ML yang menurut mereka lebih besar dosanya ataupun menunggu mimpi basah yang tidak tahu kapan datangnya (walau sebenarnya mimpi basah terjadi jika kita sudah lama tidak membuang sperma)Tapi jika melakukan masturbasi dengan alasan menghindari ML yang berdampak dengan dosa besar, ya sebenarnya sama saja. Masturbasi menyebabkan ketagihan dan kalau mereka berpikir masturbasi dosanya lebih kecil, masa menghindar dari dosa besar dengan mengkoleksi dosa kecil???

Jadi bagaimana? Semuanya tergantung pada pembaca sekalian, selalu ada pro dan kontra mengenai masalah ini. Ini adalah opini penulis yang juga pernah mengalami seluruh yang ditulisnya (kecuali mengenai suami istri karena penulis belum menikah dan kasus Onan).

Berikut solusi yang bisa diberikan penulis untuk menghindari masturbasi:
1. Jangan sampai melamun sendirian di kamar terlalu lama, isi waktu luang dengan kegiatan positif seperti berolahraga atau hal lainnya
2. Jangan terlalu lama di dalam kamar mandi karena saat kita telanjang, tidak jarang dari kita yang memikirkan hal kotor di kamar mandi
3. Bagi yang sering melakukannya sebelum tidur dengan alasan supaya cepat lelah dan bisa tidur dengan pulas, bisa menggantinya dengan olah raga kecil sebelum tidur seperti push up, sit up, atau apapun yang menghabiskan energi, karena setelah itu biasanya langsung cepat tertidur, atau membaca kitab suci karena jarang orang yang setelah berbuat kebaikan, dalam jangka waktu singkat langsung berbuat maksiat
4. Tekad bulat untuk tidak bermasturbasi, berdoa

Semoga bermanfaat, TUHAN memberkati

2 comments:

Anonymous said...

saya muslim, dan ketika saya membaca tulisan anda bahwa ternyata hukum tentang masturbasi pada Islam maupun agama anda adalah senada..

pesan yang terakhir sangat baik dan saya setuju akan saran2 tersebut...

salam ^^
madisha

Anonymous said...

salam buat madisha juga buat keluarga, terima kasih atas komplimennya ^^

Search box